BERLIN, - Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh negara barat terhadap Rusia atas serangan militernya di Ukraina tidak akan dicabut kecuali Moskow sudah menarik pasukannya dari negara tetangganya.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Bild pada hari Minggu (30/4), Baerbock menjelaskan bahwa “gencatan senjata hanya bisa menjadi langkah pertama” untuk menghapus hukuman.
“Jelas bagi kami bahwa sanksi hanya dapat dicabut jika Rusia menarik pasukannya,” katanya, dikutip RT.com.
Ia menambahkan bahwa “perdamaian dengan persyaratan yang didiktekan oleh Rusia” tidak akan membawa keamanan ke Ukraina atau Eropa.
“Paling buruk, itu akan menjadi undangan untuk perang berikutnya – bahkan lebih dekat ke perbatasan kita,” tambahnya.
Baerbock mengatakan serangan Rusia di Ukraina telah "menghancurkan" perdamaian di Eropa.
“Ukraina-lah yang sekarat dalam perang ini dan yang diancam dengan penindasan dan tirani di bawah pendudukan Rusia. Tidak ada yang berhak mendikte mereka," katanya.
Sejak peluncuran operasi militer di Ukraina, Uni Eropa telah menyetujui lima paket sanksi terhadap Moskow, dan sekarang mempertimbangkan yang keenam. Kebijakan pembatasan, yang diberlakukan untuk berbagai sektor ekonomi Rusia, dipandang oleh Moskow sebagai tindakan yang "melanggar hukum" dan "tidak dapat dibenarkan."
Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina pada akhir Februari, menyusul kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan resmi Moskow atas dua negara baru, yakni Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan NATO. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan. Ukraina juga membantah klaim yang menyebut jika pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik tersebut dengan paksa.
